Jakarta (TROBOSLIVESTOCK.COM). Kambing boer, di habitat aslinya yang subtropik, mengalami musim kawin ketika siang hari lebih pendek daripada malam. Namun jika sudah masuk ke Indonesia, kambing boer dapat beradaptasi untuk tidak lagi mengenal hal itu. Sebab siang dan malamnya seimbang atau nyaris sama panjang.

Fakta-fakta unik kambing boer ini diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Reproduksi Hewan Indonesia (ARHI), Prof Bambang Purwantara dalam webinar internasional yang digelar oleh HPDKI (Himpunan Peternak Domba Kambing) bertajuk ‘A to Z about Quality Imported Boers from Australia – Adaptation and Management’ pada Sabtu (20/8).  Ia pun mengimbau supaya jika ingin mengimpor kambing boer, seyogyanya pada saat musim kawin mereka juga, bukan di masa sedang istirahat.

“Kambing boer memang memiliki spesifikasi yang berbeda. Terkait dengan kinerja reproduksi, kita menghadapi banyak hal, seperti suhu, lingkungan, kesehatan, nutrisi yang tidak kalah penting, karena ada pengalaman 4 bulan baru bisa kawin atau baru belajar kawin untuk kambing jantan boer yang dari Australia,” ungkap pria yang sekaligus Dosen di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University.

Lebih lanjut, Bambang menerangkan bahwa pada wilayah sub tropik, panjang hari (photoperiod) mempengaruhi kinerja reproduksi kambing. “Kambing adalah short day breeders yaitu kawin pada saat periode siang harinya pendek),” tekannya.

Menurutnya, Breeding Soundness Examinations (BSE) diperlukan untuk menentukan kualitas pejantan. BSE merupakan sistem seleksi pejantan dengan tepat, cepat dan ekonomis untuk melihat kemampuan fertilitasnya. Penilaian kondisi keseluruhan diperlukan, diantaranya kondisi kesehatan, konformasi fisik, organ reproduksi dengan palpasi skrotum dan testis hingga penis, serta pemeriksaan sperma.

Budidaya kambing populer di Indonesia karena dapat memakan berbagai jenis rumput yang tumbuh di berbagai tempat. Volume rumen yang lebih luas dibandingkan badannya membuatnya mampu mencerna hijauan secara lebih baik. Kambing pun lebih efisien dalam penggunaan air sehingga tidak minum terlalu sering.

Selain itu, kambing juga memproduksi saliva yang melimpah. Saliva berisi berbagai enzim yang berguna untuk mencerna pakan, termasuk pakan yang buruk sekalipun atau tidak terlalu bagus kualitasnya.ed/bella

dikutip dari : http://troboslivestock.com/